Kehilangan
ini yang menikam aku semakin dalam.
Menyiksa aku dalam ketidakkaruan.
Aku...ditikam
kenyataan.
Tentang sebuah perjalanan dan kenangan.
Aku
nyaris sekarat akan rasa haus yang menyerang.
Rasa candu yang terlanjur membabi
buta.
Aku di incar rasa sesal. Sial!
Aku
yang kini telah buta akan arah.
Kemana selanjutnya aku menepi?
Sekedar ingin
meluapkan rindu yang menusuki hati dengan belati.
Beri
aku jalan pergi.
Aku tak ingin kembali.
Justru aku ingin berlari.
Membunuh rasa
ingin untuk memelukmu dari nurani!
Apa
perlu aku menuju tepi pantai dan berteriak pada mentari
bahwa aku ingin semua
tentang kamu lekas mati?
Apa
perlu aku mencumbu masa lalu yang aku tinggal pergi
bahwa aku ingin kembali
untuk kesekian kali?
Perlukah
aku menyayat nadi agar kamu bisa cepat pergi dan berlari?
Aku....
Yang
menaruh setumpuk rasa cinta
pada satu-satunya kamu yang membuat aku buta.
Aku.....
Yang
tertunduk pada rasa butuh
yang tertawa puas menyaksikan aku terlanjur buntu.
Dan
kamu!
Si keparat yang membuat aku nyaris sekarat!
Aku
ucapkan selamat.
Pada keberhasilanmu memenangkan hatiku hingga begitu melekat.
Kepada
kamu....yang kini telah hilang.
Akan
ku kenang.
Bekasi.
261112.
My beloved room.
Nidya :)
0 komentar:
Posting Komentar