Senin, 31 Maret 2014

Sekalipun

Beribu kali aku merasa keliru, beribu kali pula aku menyangkal, maka sekian ribu kali pula aku gagal. Aku tak berhasil meyakinkan diri kalau ini hanyalah perasaan klasik.Aku  tak berhasil menasehati hati kalau ini hanya rasa biasa saja.

Aku bertanya pada diri sendiri “apa aku melantur?”, aku bertanya pada semua “apa aku setengah sadar?” semua jawabnya adalah tidak. Sebab rasanya aku merasa terganggu, terganggu dengan sesuatu yang sama sekali tak berniat menggangguku; yang adalah bayangmu, yang adalah segala hal tentangmu.

Aku ingin sekali membenturkan kepala hingga yang tertinggal hanya logika, namun aku lupa bahwa rasa tak pernah berjalan sama dengan logika. Maka biar saja aku diterpa badai barangkali raguku ikut terbawa.



Apa kau rasa hal yang sama? Atau ini hanya padaku saja?. Aku terus bertanya hingga paham aku dapat. Paham itu berisi tentang aku yang terlanjur menaruh hati padamu. Sekalipun kamu tak memberi izin, sekalipun kamu tak bermaksud, sekalipun kamu tak berharap aku jatuh hati padamu, sekalipun kamu tak rasakan hal yang sama.



0 komentar:

Posting Komentar