Kau yang mengobati luka di batin dan pikiranku dengan tingkah konyolmu itu, kau tak tanggung dalam urusan menghibur, terutama jika aku tengah sangat kabur dalam melihat hal-hal indah di hidupku
Kau yang menjaga setiap inci kulit dan tubuhku dari luka yang menyakitkanku, nyamukpun tak kau izinkan menyentuhku, ku rasa
Kau yang mengemut darahku jikalau jariku luka tertusuk jarum, itu manis, Sayang
Kau penyorak unggul dalam hariku agar aku tetap semangat
Kau yang mengucapkan selamat malam dan mengecupku lewat mimpi dan menghantarkan doa-doa terbaik untukku dengan tulus dan penuh harap
Kau yang membangunkanku dikala pagi dan mengirim peluk lembut lewat butiran embun sejuk
Kau yang menangkapku ketika aku terjatuh, lalu kau angkat aku perlahan hingga aku kembali berdiri tegak seperti semula, layaknya aku wanita paling tangguh sejagat raya setelah ibumu dan ibuku
Meski, terkadang, mungkin kau tak sengaja menjatuhkanku dan lupa menangkapku
Kau, kau pelengkap, sungguh
Atas semua itu aku ucap Terimakasih, Sayang....
Bersamamu aku bahagia.
Perlukah aku bersumpah?