Kamis, 07 November 2013

Pergilah...

Semilir angin dimalam ini menelusuk romaku
Aku merasa tersusuk namun bagiku ini tak seberapa bila dibanding dengan kamu terhadapku

Aku masih saja sibuk mengingat kamu, membahas kamu, juga...berharap padamu
Aku tahu ini perbuatan nihil, membuang detik-detik hidup yang hanya ada satu kali saja
Namun Sayang, maunya hati siapa yang mengendali?

Kau masih anganku, harapku, mimpiku, sedihku, juga lukaku
Masih kau! sayang sekali masih saja kau
Ah, aku bak siput yang pergerakannya amatlah lamban
Dan rasa ini sepertinya sudah mengakar kuat dalam sel-sel tubuhku

Aku ingin sekali berkata "Sudahlah, aku akan pergi..."
Namun nyatanya hanya sebatas sampai di ujung lidah
Untuk meletup keluar sangatlah susah
Ah, payah!

Mungkin aku terlalu pelit menawarkan diri pada banyak hal yang lebih menarik
Tetap saja minat otakku, hatiku, tertarik ke arahmu, menujumu
Lagi-lagi kamu

Sayang, pergilah....

Cepatlah minggir dari hidupku yang mau tak mau kau tempati ini
Sudah cukup ku rasa aku berdiam diri dalam harapan tak bertepi
Usahlah kau pikirkan aku karena memang nyatanya kau ingat aku saat tak miliki siapapun saja
Acapkali kau jadikan aku tempat singgahmu saja bukan?

Maka sudahlah, Sayang
Sudah ya, sampai dihari ini saja
Aku begitu lelah membahagiakan diri sendiri dalam keadaan membatin

Pergilah....

Kau akan baik saja hidup tanpaku meski aku tak tahu setelah ini hidupku akan seperti apa
Aku sudah kering kerontang untuk terus menyegarkan harimu itu
Toh, masih ada dia, dia, dan dia yang biasa kau datangi bukan?

Pergilah....

Aku mendoakanmu bahagia, selalu
Do'akan aku, semoga aku bahagia memulai hidup baru yang adalah tanpamu




0 komentar:

Posting Komentar