Kamis, 07 November 2013

Kau

Kau yang kerap kali membuat tawaku lepas ketika air mata tengah menggenang dipelupuk mataku, aku tertawa sembari menyeka, lega, bahagia

Kau yang mengobati luka di batin dan pikiranku dengan tingkah konyolmu itu, kau tak tanggung dalam urusan menghibur, terutama jika aku tengah sangat kabur dalam melihat hal-hal indah di hidupku

Kau yang menjaga setiap inci kulit dan tubuhku dari luka yang menyakitkanku, nyamukpun tak kau izinkan menyentuhku, ku rasa

Kau yang mengemut darahku jikalau jariku luka tertusuk jarum, itu manis, Sayang

Kau penyorak unggul dalam hariku agar aku tetap semangat

Kau yang mengucapkan selamat malam dan mengecupku lewat mimpi dan menghantarkan doa-doa terbaik untukku dengan tulus dan penuh harap

Kau yang membangunkanku dikala pagi dan mengirim peluk lembut lewat butiran embun sejuk

Kau yang menangkapku ketika aku terjatuh, lalu kau angkat aku perlahan hingga aku kembali berdiri tegak seperti semula, layaknya aku wanita paling tangguh sejagat raya setelah ibumu dan ibuku

Meski, terkadang, mungkin kau tak sengaja menjatuhkanku dan lupa menangkapku

Kau, kau pelengkap, sungguh

Atas semua itu aku ucap Terimakasih, Sayang....

Bersamamu aku bahagia.
Perlukah aku bersumpah?




0 komentar:

Posting Komentar