Selasa, 29 Mei 2012

Lelah, Luka, Sendiri, Entahlah....


Aku tertawa menangis siapa peduli?
Hanya duri yang tertancap sementara
Lalu hilang entah kemana

Lidah membeku
Mengurai tanya yang menyeruak
Di hujani emosi yang tak tertampung
Mana pundak yang bersedia ku sandari?
Ah sayang, semua pundak telah termiliki
Lalu aku?
Terasing dengan luka yang kian menganga

Aku benci sepi
Apalagi sendiri
Tapi disini aku tak berkawan
Sebab aku memilih menyelinap pada sunyi
Karena sedang tak ingin mengenal riuh atau ramai
Sendiri saja aku lelah

Lalu luka? Apa tercipta untuk dibagi?
Ku nikmati sendiri
Siapa tahu esok pagi aku dewasa

Ada kupu menaruh madu pada putik
dia tak berkawan
dia sendiri
merengkuh madu manis pada si cantik

Akupun sendiri
menari pada langit milik nirwana
berdansa dengan melodi
merengkuh beban pada kelelahan
                                                                                                                      
Menuntut aku benci!
Mengeluh aku bosan!
Menangis aku tak sudi!
Mati aku tak siap!

Enyah saja semua tawa
Entah berlari ke arah mana
Terbawa angin atau ombak saja aku tak tahu

Yang aku tahu
Aku terdakwa dari luka yang aku buat
Aku tersangka dari penyesalan milik dia
Sebab aku di anggap paling berdosa
Bagi dia yang mungkin merasa terkhianat

Pasti dia memaki
Memaki aku dari kejauhan
Mengutuk aku tanpa kendali
Angin memberitakan itu padaku senja kemarin

Kenapa tak luapkan saja semua emosi itu?
Kirim dengan suara agar terdera!

Caci aku bila itu menyembuhkan lukamu
Aku tak berberat hati
Sebab oleh aku bukan luka itu ada padamu?

Lelah atas sikapku?
Nikmati saja
Barangkali aku mati untuk di kenang
Siapa yang tahu?

Entahlah, aku lelah menerka-nerka


Bedroom. 28-05-2012.
Nidya  :)

0 komentar:

Posting Komentar