Aku
terbangun dari tidurku di kala pagi, maka tetap, hal pertama yang mampir dalam
ingatanku adalah kamu. Aku jatuh cinta pada orang yang sama di setiap hari.
Ribuan kamu penuh mengisi kepala, menghimpit logika, dan menutup celah dengan
rapat untuk yang kedua apalagi ketika. Kamu adalah ganjil yang menggenapkanku.
Tanpa kamu aku tak imbang.
Aku menemui
siangku masih tetap disertai ingatan tentangmu, yang memenuhi silabus otakku.
Aku memikirkan sosok yang itu saja pada setiap putaran waktu. Betapa kamu
mendominasi. Maka kamu adalah si tunggal yang merajai seluruh aku terutama
ruang hati.
Aku sampai
pada senjaku lengkap dengan lelah pula penat yang menggantung mengganggu di
atas kepala dan pundak. Maka saat inilah aku paham, kamu ada sebagai penyorak
agar aku tetap semangat.
Aku meniti
malam menatap jutaan bintang yang berserak di angkasa sendirian, hanya sendiri.
Maka di malam nanti, yang ku yakini pasti terjadi, adalah saat aku tak akan
lagi menatap langit seorang diri, melainkan berdua dengan kamu yang menemani.
Aku menarik
selimut menutup tubuh, membaca doa kepada Yang Esa, kemudian mulai terpejam dan
hariku di tutup dengan bayang tentangmu lagi. Begitulah hari-hariku setiap
harinya, begitu aku selamanya.
Selamat malam...