Sembunyi dari banyak mata yang memicing sinis menujuku
Berlari dari banyak tanya yang tak meringankan bebanku
Bibirku pegal memasang senyum palsu penutup pilu
Bersandiwara setidaknya menolongku dari berpasang-pasang wajah munafik bertopeng keluguan dengan raut sok empati, nyatanya di belakang punggung mengasihani
Sering sekali aku marah
Hanya saja tak selalu meluap bebas atau meledak puas seperti dinamit yang terbakar atau granat yang dilempar
Sebatas berkumpul dalam satu kepalan tangan atau jika terlalu penuh hanya berakhir sebagai tangisan cengeng anak perempuan
Aku lemah dalam banyak hal
Aku lugu pada banyak bahaya yang jelas menujuku
Oleh karena itu aku butuh seorang yang mampu melindungiku
Namun detik ini, aku merasa seperti tak miliki itu
Lalu, kemana lagi tempat aman yang bisa ku tuju?
Sungguh, tak aku tau
0 komentar:
Posting Komentar