Setiap degup jantungmu menjadi saksi
menyaksikan segala kesaksian tulus bahasa tubuhmu mengaku
cinta
bibirmu berkata sayang
juga peluhmu mengukir lelah
Aku pernah melihatmu dalam keadaan paling lemah
Juga dirimu dalam keadaan paling kuat
Pernah mendengar kamu tertawa sangat bahagia
Pula mendengarmu merintih bersedih karena luka
Tuhan mencintaimu lebih dari cintaku terhadapmu
Jangan lagi kamu sibuk meraba maksud Dia
Isyarat Tuhan bermaksud menjadikanmu sebagai yang terbaik
Untukku
Aku mengerti atas segala bentuk ketulusanmu setiap kamu
menatapku
Bentuk kecintaanmu yang tak seorangpun dapat mengukur
Sekalipun kamu
Aku merasakan setiap sayang yang mejalar ketika sela
jariku terisi
Bentuk tak ingin lepas meski siapapun mencoba merampas
Sekalipun mereka
Aku melihat rasa tak percaya juga ragu yang masih melekat
pada celah matamu
Tentang aku, cintaku, juga hatiku
Sekalipun aku bersumpah
Aku paham tentang rasa takutmu pada apa yang tak perlu di
anggap ada
Tentang perubahan, tentang perpisahan, atau takdir yang
diluar ekspetasi harapanmu
Sekalipun Tuhan punya kuasa
Tak jarang aku berkata ‘aku disini untukmu, masih
untukmu, dan tetap untukmu’
Maka akan selalu aku pertegas, akan selalu aku ucap
Bahwa aku untukmu, masih untukmu, dan tetap untukmu
Sampai ragu dan takutmu, terbakas habis dan melebur
menjadi abu
Sampai mereka semua yang meragukanmu diam dan membisu
Sampai seluruh alam dan konspirasinya mengaku
Bahwa aku....mutlak punyamu
0 komentar:
Posting Komentar