Sebuah panorama lembayung senja.
Itu hanya sebuah perumpamaan dariku. Pembahasanku bukan pada konspirasi alam, tetapi pada kita.
Maksudku adalah....
Seperti emosi yang sudah meredup, lalu tiba sikap manismu yang tak aku duga
Begitulah kita, begitulah cinta.
Diluar praduga, atau senang sekali mendatangkan beribu tanya
Mengapa begini? mengapa begitu? Atau ada apa dengan kita?
Lalu kita terperangkap dalam candu yang membabi buta
Dalam jarak yang rasanya hanya ingin satu jengkal saja
Seperti lembayung senja, seperti suasana petang yang mengelus mata dengan manja
Aku mengindahkan terik yang membakar tubuhku
Sebab aku yakin keteduhan akan segera datang dan menyajikan ketenangan padaku lewat lembayung senjamu
Maka tetaplah hadiahi aku lembayung senjamu itu
Setiap kali kamu lepas kendali membakar aku sampai melepuh
Maksudku adalah....
Ah, aku yakin kamu paham, kamu mengerti.
Aku mecintaimu, mungkin nyaris setengah mati.
Tak percaya? masa bodo! aku tak peduli!
Aku selalu menantikan lembayung senjamu itu. Iya, selalu.
Aku menemukan teduh disana, denganmu.

0 komentar:
Posting Komentar