Di senja ini kita bicara
Tentang luka yang mulai membusuk dan membuat dinding hatimu berkarat, katamu. Tentang diamku yang mengapungkan kapal besar harapan-harapanmu di tengah samudera luas, dengan ku.
Di senja ini kita buka suara
Hanya demi sebuah jawaban. Teruntuk sebuah kepastian. Merentetkan tanda tanya lalu dengan kata yang terbata mencoba merubahnya menjadi tanda titik; meski hanya berakhir sebagai tanda koma.
Di senja ini kita masih tak mendapat jawab pasti
Hujan seperti tak fasih mengeja keadaan. Dia runtuh dari awan menuju bumi membasahi dua makhluk yang terbatas dinding semu. Rasa dingin mulai menjalari seluruh tubuh, mulai berani membuat jemari bergetar dan melinu. Tak ada dekap, tak ada hangat.
Di senja ini kita membeku, Di senja ini kita terpaku.
Sajak Senja Lalu
Nidya Amalia
0 komentar:
Posting Komentar