Rabu, 13 Maret 2013

Jika.....

Jika terus memperjuangkan sesuatu yang tak juga membuahkan hasil,
tetapi terlanjur mampu membangun benteng ambisi dan obsesi sehingga sulit untuk berhenti, lebih layak di sebut tulus atau bodoh?

Jika selalu berusaha membahagiakan seorang yang tersayang meski tak juga kunjung melempar kembali buah manis yang kita beri, lebih layak di sebut tulus atau bodoh?

Jika melulu menunggu harap atau angan tumbuh menjadi nyata meski dalam kurun waktu yang panjang,
serta mengeyampingkan rasa lelah meski sebenarnya ingin menyerah,  lebih layak di sebut tulus atau bodoh?

Jika menahan kecewa, marah, rindu, di hadapan sosok terkasih atau berpura seolah tampak baik saja dengan maksud menutupi luka agar yang terkasih tak ikut merasakan luka,  lebih layak di sebut tulus atau bodoh?

Jika aku mencintai si dia di ujung sana yang tak lagi mencintaiku, sedangkan telah ada kamu yang selalu menyayangi aku meski tahu aku tak juga mampu menyayangimu, aku tulus pada si dia kamu bodoh kepadaku? atau aku bodoh pada si dia kamu yang tulus kepadaku?

Jika....jika aku tak melanjutkan kalimatku ini. Apakah ada jawaban yang mampu membuatku paham?




0 komentar:

Posting Komentar