Selasa, 02 Juli 2013

Aku Padamu

Aku menulis ini dengan bayangmu yang memenuhi memori ingatanku, sebab tentang apapun itu yang kau lalui denganku sengaja aku simpan dengan rapi. Memori tentangmu, uhm...maksudku tentang kita, sesakit apapun itu selalu mampu mengukir tawa geli di bibirku. Sebab bagaimana bisa? dulu aku benci terluka, sekarang aku justru menertawakan luka, lucu bukan? Memori tentangmu memang selalu punya nilai lebih, aku ingin terus dan selalu menciptakan memori-memori baru. Barangkali disaat nanti aku lupa bagaimana cara tertawa, kemudian ingatan tentangmu lagi-lagi menghandirkan tawa.

Berkatmu aku fasih menulis, merangkai, dan meracik kata-kata tentang duka juga luka. Berkatmu pula aku mulai lihai menulis kata tentang bahagia, cinta pula cita. Sebab sebelumnya aku hanya mampu menulis luka tanpa tahu bagaimana cara menumpahkan rasa bahagia pada kata.

Aku rasanya kelelahan memegang gunting imaji hanya teruntuk memotong jarak yang menyeruakan riak-riak rindu padamu hingga berserak. Sel di otakku juga rasanya lelah melulu dipenuhi tentang kisah kita berdua hingga pada bagian semuanya. Hatiku tinggal sisa sepotong, yang lain habis membusuk karena luka, tapi potongan itu dipenuhi kamu di setiap sisi juga celahnya. Aku pelupa, kadang aku lupa kalau aku pelupa, tetapi lupa tentangmu aku tak pernah bisa. Aku berduka, kemudian kamu melakukan berbagai cara hanya agar aku tertawa walau harus seperti kera, kau rela. Aku menangis, lalu kamu ikut meringis kemudian membiarkan aku menangis puas bahkan sampai air mataku habis. Kamu juara, cintamu juga sayangmu memang tiada tara.

Seperti kata penulis tampan favoritku: "Cintailah aku yang sekarang! Aku yang dulu maafkan saja. Besok dan seterusnya, itu untukmu." Maka adalah keharusan untukku meminta maaf karena terlalu sering mengucap maaf. Bawa aku menjadi apapun yang lebih baik, sebab semua tahu cinta ajaib, dia mampu memberi kekuatan untuk seseorang merubah diri menjadi sosok yang lebih baik.

Aku di hadapanmu menjengkelkan, tetapi cintamu padaku jangan hanya pada tulisan. Aku dihadapanmu jauh dari kata manis, sudah ku bilang aku pencinta kata yang hanya lewat kata bisa menjelma menjadi subjek yang teramat manis. Aku dihadapanmu menyebalkan, tetapi aku paham lewat tulisan setidaknya pernah walau tak sering aku kau banggakan. Bukan aku sok romantis, tapi akui saja kalau aku puitis.

Tetap jaga hatimu, hati-hati pada hati yang mencoba agar kau membagi hati. Aku mencintai keseluruhanmu. Kau meragu? Nyatanya aku masih dan tetap disini untukmu.

Selamat malam, kamu.


Note: aku lebih suka Ice Cream Mcflurry rasa Strawberry dari pada Ice Cream Italia Ragusa rasa Tutty Frutti. Juga lebih suka kota berpolusi dari pada daerah tinggi bersuhu dingin. Pula lebih senang berdesakan diantara ribuan buku ber-rak besar dari pada diantara ribuan orang di dalam sebuah mal besar. Ternyata untuk apapun itu, kita selalu memulai tanpa kejelasan arah, sepulangnya tetap tertawa sampai lelah, meski kita memulainya, tanpa arah. :-p hahaha




0 komentar:

Posting Komentar